Kualitas seorang manajer proyek, sebagai wakil dan
perusahaan kontraktor yang memimpin tim kerja di lapangan, mempunyai pengaruh
terhadap kinerja mutu produk yang dihasilkan oleh tim proyeknya. Kegagalan dari
produk yang dihasilkan dapat menimbulkan pekerjaan perbaikan ulang sebagai konsekuensinya.
Hal ini dapat saja teijadi bila pemberi kerja, setelah memeriksa sebagian atau
secara keseluruhan, merasa tidak puas atas mutu basil kerja kontraktor kemudian
menolaknya dan diikuti dengan perintah kerja perbaikan ulang. Salah satu usaha
untuk mengurangi tingkat kegagalan produksi, adalah dengan cara meningkatkan
kualitas pekerja, dalam hal ini manajer proyek sebagai pimpinan tim proyek yang
memiliki peranan kunci terhadap kesuksesan pekerjaan. Peningkatan kualitas
manajer proyek merupakan bagian dari program peningkatan manajemen mutu
(quality management) dan dapat dilakukan dengan memberikan pelatihan dan
pendidikan, yang merupakan bagian dari standar prosedur mum ISO 9000.
Seorang manajer proyek yang baik harus memiliki
kompetensi yang mencakup unsur ilmu pengetahuan (knowledge), kemampuan (skill)
dan sikap (attitude). Ketiga unsur ini merupakan salah satu faktor penting
dalam menentukan keberhasilan proyek. Sebuah proyek akan dinyatakan berhasil
apabila proyek dapat diselesaikan sesuai dengan waktu, ruang lingkup dan biaya
yang telah direncanakan. Manajer proyek merupakan individu yang paling
menentukan keberhasilan / kegalan proyek. Karena dalam hal ini manajer proyek
adalah orang yang memegang peranan penting dalam mengintegrasikan,
mengkoordinasikan semua sumber daya yang dimiliki dan bertanggung jawab
sepenuhnya atas kenberhasilan dalam pencapaian sasaran proyek.
Untuk menjadi manajer proyek yang baik, terdapat 9
ilmu yang harus dikuasai. Adapun ke sembilan ilmu yang dimaksud antara lain :
2. Manajemen Waktu
3. Manajemen Biaya
4. Manajemen
Kualitas
5. Manajemen Sumber
Daya Manusia
6. Manajemen
Pengadaan
7. Manajemen
Komunikasi
8. Manajemen Resiko
9. Manajemen
Integrasi
Seorang manajer
proyek yang baik juga harus mempersiapkan dan melengkapi kemampuan diri sendiri
yang bisa diperoleh melalui kursus manajemen proyek. Adapun panduan referensi
standart internasional yang kerap dipergunakan dalam bidang manajemen proyek
adalam PMBOK (Project Management Body Of Knowledge). Setelah seorang manajer
proyek dirasa cukup menguasai bidang pekerjaan yang sedang dijalani, maka
disarankan untuk dapat mengambil sertifikasi manajemen proyek. Mereka yang
berhasil mendapatkan sertifikasi ini akan memperoleh gelar PMP (Project
Management Professional) dibelakang namanya sebagai bukti dimilikinya kemampuan
terkait.
Sumber
:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar