Kamis, 22 November 2012

Komunikasi Dalam Organisasi

~ Pengertian => Beberapa pendapat yg dapat kita definisikan...

a. Keith Davis
    Komunikasi adalah suatu proses penyampaian informasi dan pengertian dari satu orang ke orang lain.

b. Chester I Barnard
    Komunikasi adalah suatu alat di mana orang-orang yang bersangkutan saling berhubungan satu sama lain dalam suatu organisasi untuk mencapai tujuan umum.

c. Koontz O'Donnell
    Komunikasi adalah sebagai suatu pemindahan informasi dari satu orang ke orang yang lain.

~ Dalam hal berkomunikasi ada tiga hal yang penting agar komunikasi tersebut berhasil :

1. Harus ada si pembawa berita atau biasa di sebut komunikator (sender)
2. Harus ada si penerima berita atau biasa di sebut komunikan (receiver)
3. Berita atau informasi yang akan di sampaikan.

~ Bentuk Komunikasi dalam organisasi :

1. One Way Traffic : Komunikasi satu arah yang artinya komunikasi seseorang yang mengirim berita tidak bermaksud untuk menerima umpan balik(respon)dari orang yang menerimanya secara langsung.
Contoh : Bos menyuruh karyawan melakukan tugas yg di berikan olehnya tanpa ada balasan dari karyawannya

2. Two Way Traffic : Komunikasi yang terjadi antara seseorang dengan orang lain di mana kedua orang tersebut sama - sama aktif dalam memberikan tanggapan.
Contoh : komunikasi hanya berdua..

3. Komunikasi lebih dari 2 orang : Menurut J E Walters dalam suatu organisasi bisa di cari berapa jumlah arus tata hubungan yang terjadi kalau penambahan jumlah orang yang melakukan komunikasi terus bertambah
Contoh : bila bos menyuruh karyawannya... harus dalam satu jabatan tidak ganda..

Sumber : Widyatimin, Pengantar organisasi & metode , Gunadarma, Jakarta 1996

Sabtu, 20 Oktober 2012

Macam-macam, Bentuk, dan Tipe Organisasi

       Dalam organisasi di Indonesia saat bermacam -macam bentuk organisasi baik bersifat organisasi kemasyarakatan ,atau organisasi partai politik.Bahkan dalam pemerintahan di katakan organisasi beskala nasional.karena organisasi itu terdiri dari anggota dan pengurus.Di dalam bentuk organisasi dapat kita bedakan sebagai berikut:

Type Organisasi

1. Piramida Mendatar(flat)
menpuanyai ciri-ciri diantaranya :
a. Jumlah satuan organisasi tidak banyak sehingga tingkat-tingkat hararki kewenangan sedikit.
b. jumlah pekerja(bawahan) yang harus dikendalikan cukup banyak
c. Format jabatan untuk tingkat pimpinan sedikit karena jumlah pimpinan relatif kecil,di negara kita bisa kita lihat misal nya organisasi kemiliteran.


2. Piramida Terbalik.
Organisasi piramida terbalik adalah kebalikan dari tipe piramida terbalik adalah jumlah jabatan pimpinan lebih besar daripada jumlah pekerja. Organisasi ini hanya cocok untuk organisasi-organisasi yang pengangkatan pegawainya berdasarkan atas jabatan fungsional seperti organisasi-organisasi/ lembaga-lembaga penelitian, lembaga-lembaga pendidikan.


3. Type Kerucut

type organisasi kerucut mempunyai ciri-ciri sebagai berikut :
a.Jumlah satuan organisasi banyak sehingga tingkat-tingkat hirarki/kewenangan banyak.
b.Rentang kendali sempit.
c.Pelimpahan wewenang dan tanggung jawab kepada penjabat/pimpinan yang bawah/rendah
d.Jarak antara pimpinan tingkat atas dengan pimpinan tingkat bawah terlalu jauh.
e.Jumlah informasi jabatan cukup besar.


Jenis - jenis Organisasi

1Organisasi Politik

Organisasi politik adalah organisasi atau kelompok yang bergerak atau berkepentingan atau terlibat dalam proses politik dan dalam ilmu kenegaraan, secara aktif berperan dalam menentukan nasib bangsa tersebut. Organisasi politik dapat mencakup berbagai jenis organisasi seperti kelompok advokasi yang melobi perubahan kepada politisi, lembaga think tank yang mengajukan alternatif kebijakan, partai politik yang mengajukan kandidat pada pemilihan umum, dan kelompok teroris yang menggunakan kekerasan untuk mencapai tujuan politiknya. Dalam pengertian yang lebih luas, suatu organisasi politik dapat pula dianggap sebagai suatu sistem politik jika memiliki sistem pemerintahan yang lengkap.

2. Organisasi Sosial

Organisasi sosial adalah perkumpulan sosial yang dibentuk oleh masyarakat, baik yang berbadan hukum maupun yang tidak berbadan hukum, yang berfungsi sebagai sarana partisipasi masyarakat dalam pembangunan bangsa dan negara. Sebagai makhluk yang selalu hidup bersama-sama, manusia membentuk organisasi sosial untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu yang tidak dapat mereka capai sendiri.

3. Organisasi Mahasiswa

Organisasi mahasiswa adalah organisasi yang beranggotakan mahasiswa sebagai wadah kegiatan ko dan atau ekstra kurikuler. Organisasi ini dapat berupa organisasi kemahasiswaan intra kampusorganisasi kemahasiswaan ekstra kampus, maupun semacam ikatan mahasiswa kedaerahan yang pada umumnya beranggotakan lintas atau antar kampus. Salah satu bentuk organisasi mahasiswa di kampus Indonesia adalah Ikatan Organisasi Mahasiswa Sejenis (IOMS) baik di tingkat perguruan tinggi maupun tingkat nasional sebagai wadah kerja sama dan berjejaring untuk mengembangkan potensi serta partisipasi aktif terhadap peningkatan kualitas pendidikan dan kemajuan Indonesia. Beberapa IOMS tingkat nasional memiliki legalitas berupa SK dari Dirjen DIKTI (tidak ada keharusan) dan hanya ada satu IOMS yang mewakili setiap organisasi profesi mahasiswa di tingkat nasional. Di luar negeri juga terdapat organisasi mahasiswa berupa Perhimpunan Pelajar Indonesia, atau PPI yang beranggotakan pelajar dan mahasiswa Indonesia.

Bentuk - Bentuk Organisasi


1. ORGANISASI LINI (LINE ORGANIZATION)
  • Diciptakan oleh Henry Fayol, Organisasi lini adalah suatu bentuk organisasi yang menghubungkan langsung secara vertical antara atasan dengan bawahan, sejak dari pimpinan tertinggi sampai dengan jabatan-jabatan yang terendah, antara eselon satu dengan eselon yang lain masing-masing dihubungkan dengan garis wewenang atau komando. Organisasi ini sering disebut dengan organisasi militer. Organisasi Lini hanya tepat dipakai dalam organisasi kecil. Contohnya; Perbengkelan, Kedai Nasi, Warteg, Rukun tetangga.
Memiliki ciri-ciri:
  • Hubungan antara atasan dan bawahan masih bersifat langsung dengan satu garis wewenang
  • Jumlah karyawan sedikit
  • Pemilik modal merupakan pemimpin tertinggi
  • Belum terdapat spesialisasi
  • Masing-masing kepala unit mempunyai wewenang & tanggung jawab penuh atas segala bidang pekerjaan
  • Struktur organisasi sederhana dan stabil
  • Organisasi tipe garis biasanya organisasi kecil
  • Disiplin mudah dipelihara (dipertahankan)
Keuntungan-keuntungan penggunaan organisasi tipe garis adalah :
  • Ada kesatuan komando yang terjamin dengan baik
  • Disiplin pegawai tinggi dan mudah dipelihara (dipertahankan)
  • Koordinasi lebih mudah dilaksanakan
  • Proses pengambilan keputusan dan instruksi-instruksi dapat berjalan cepat
  • Garis kepemimpinan tegas, tidak simpang siur, karena pimpinan langsung berhubungan dengan bawahannya sehingga semua perintah dapat dimengerti dan dilaksanakan
  • Rasa solidaritas pegawai biasanya tinggi
  • Pengendalian mudah dilaksanakan dengan cepat
  • Tersedianya kesempatan baik untuk latihan bagi pengembangan bakat-bakat pimpinan.
  • Adanya penghematan biaya
  • Pengawasan berjalan efektif
Kelemahan-kelemahan organisasi garis :
  • Tujuan dan keinginan pribadi pimpinan seringkali sulit dibedakan dengan tujuan organisasi
  • Pembebanan yang berat dari pejabat pimpinan , karena dipegang sendiri
  • Adanya kecenderungan pimpinan bertindak secara otoriter/diktaktor, cenderung bersikap kaku (tidak fleksibel).
  • Kesempatan pegawai untuk berkembang agak terbatas karena sukar untuk mengabil inisiatif sendiri
  • Organisasi terlalu tergantung kepada satu orang, yaitu pimpinan
  • Kurang tersedianya saf ahli
Contoh bagan Organisasi Lini :
Organisasi Lini
Organisasi Lini

2. ORGANISASI LINI DAN STAF (LINE AND STAFF ORG)
  • Merupakan kombinasi dari organisasi lini, asaz komando dipertahankan tetapi dalam kelancaran tugas pemimpin dibantu oleh para staff, dimana staff berperan memberi masukan, bantuan pikiranm saran-saran, data informasi yang dibutuhkan:
Memiliki ciri-ciri:
  • Hubungan atasan dan bawahan tidak bersifat langsung
  • Pucuk pimpinan hanya satu orang dibantu staff
  • Terdapat 2 kelompok wewenang yaitu lini dan staff
  • Jumlah karyawan banyak
  • Organisasi besar, bersifat komplek
  • Adanya spesialisasi
Keuntungan penggunaan bentuk organisasi garis dan staf:
  1. Asas kesatuan komando tetap ada. Pimpinan tetap dalam satu tangan.
  2. Adanya tugas yang jelas antara pimpian staf dan pelaksana
  3. Tipe organisasi garis dan staf fleksibel (luwes) karena dapat ditempatkan pada organisasi besar maupun kecil.
  4. Pengembalian keputusan relatif mudah, karena mendapat bantuan/sumbangn pemikiran dari staf.
  5. Koordinasi mudah dilakukan, karena ada pembagian tugas yang jelas.
  6. Disiplin dan moral pegawai biasanya tinggi, karena tugas sesuai dengan spesialisasinya
  7. Bakat pegawai dapat berkembang sesuai dengan spesialisasinya.
  8. Diperoleh manfaat yang besar bagi para ahli
Kelemahan-kelemahan dari bentuk Organisasi garis dan staf:
  1. Kelompok pelaksana terkadang bingung untuk membedakan perintah dan bantuan nasihat
  2. Solidaritas pegawai kurang, karena adanya pegawai yang tidak saling mengenal
  3. Sering terjadi persaingan tidak sehat, karena masing-masing menganggap tugas yang dilaksanakannyalah yang penting
  4. Pimpinan lini mengabaikan advis staf
  5. Apabila tugas dan tanggung jawab dalam berbagai kerja antara pelajat garis dan staf tidak tegas, maka akan menimbulkan kekacauan dalam menjalankan wewenang
  6. Penggunaan staf ahli bisa menambah pembebanan biaya yang besar
  7. Kemungkinan pimpinan staf melampaui kewenangan stafnya sehingga menimbulkan ketidaksenangan pegawai lini
  8. Kemungkinan akan terdapat perbedaan interpretasi antara orang lini dan staf dalam kebijakan dan tugas-tugas yang diberikan sehingga menimbulkan permasalahan menjadi kompleks.
Contoh bagan organisasi garis dan staf :
Organisasi Garis dan Staff

Rabu, 03 Oktober 2012

TEORI ORGANISASI


       Manusia adalah mahluk social yang cenderung untuk hidup bermasyarakat serta mengatur dan mengorganisasi kegiatannya dalam mencapai sautu tujuan tetapi karena keterbatasan kemampuan menyebabkan mereka tidak mampu mewujudkan tujuan tanpa adanya kerjasama. Hal tersebut yang mendasari manusia untuk hidup dalam berorganisasi.

            Beberapa definisi tentang Organisasi:
            Menurut ERNEST DALE:
            Organisasi adalah suatu proses perencanaan yang meliputi penyusunan, pengembangan, dan pemeliharaan suatu  struktur atau pola hubunngan kerja dari orang-orang dalam suatu kerja kelompok.

Menurut CYRIL SOFFER:
Organisasi adalah perserikatan orang-orang yang masing-masing diberi peran tertentu dalam suatu system kerja dan pembagian dalam mana pekerjaan itu diperinci menjadi tugas-tugas, dibagikan kemudian digabung lagi dalam beberapa bentuk hasil.

            Menurut KAST & ROSENZWEIG:
Organisasi adalah sub system teknik, sub system structural, sub system pshikososial dan sub system manajerial dari lingkungan yang lebih luas dimana ada kumpulan orang-orang berorenteasi pada tujuan.

            Definisi UMUM:
“Kelompok orang yang secara bersama-sama ingin mencapai tujuan”

            CIRI-CIRI ORGANISASI:
§        Lembaga social yang terdiri atas kumpulan orang dengan berbagai pola interaksi yang ditetapkan.
§        Dikembangkan untuk mencapai tujuan
§        Secara sadar dikoordinasi dan dengan sengaja disusun
§        Instrumen social yang mempunyai batasan yang secara relatif dapat diidentifikasi.

1.   TEORI ORGANISASI KLASIK
Teori ini biasa disebut dengan “teori tradisional” atau disebut juga “teori mesin”. Berkembang mulai 1800-an (abad 19).  Dalam teori ini organisasi digambarkan sebuah lembaga yang tersentralisasi dan tugas-tugasnnya terspesialisasi serta memberikan petunjuk mekanistik structural yang kaku tidak mengandung kreatifitas.

Dalam teori ini organisasi digambarkan seperti toet piano dimana masing-masing nada mempunyai spesialisasi (do.. re.. mi.. fa.. so.. la.. si..) dimana apabila tiap nada dirangkai maka akan tercipta lagu yang indah begitu juga dengan organisasi.

Dikatakan teori mesin karena organisasi ini menganggab manusia bagaikan sebuah onderdil yang setiap saat bisa dipasang dan digonta-ganti sesuai kehendak pemimpin.
            Defisi Organisasi menurut Teori Klasik:

Organisasi merupakan struktur hubungan, kekuasaan-kejuasaan, tujuan-tujuan, peranan-peranan, kegiatan-kegiatan, komunikasi dan factor-faktor lain apabila orang bekerja sama.

Teori Organisasi klasik sepenuhnya menguraikan anatomi organisasi formal. Empat unsure pokok yang selalu muncul dalam organisasi formal:
a.      Sistem kegiatan yang terkoordinasi
b.      Kelompok orang
c.       Kerjasama
d.     Kekuasaan & Kepemimpinan
Sedangkan menurut penganut teori klasik suatu organisasi tergantung pada empat kondisi pokok: Kekuasaan) Saling melayani) Doktrin) Disiplin)
Sedangkan yang dijadikan tiang dasar penting dalam organisasi formal adalah:
a.      Pembagian kerja (untuk koordinasi)
b.      Proses Skalar & Fungsional (proses pertumbuhan vertical dan horizontal)
c.       Struktur (hubungan antar kegiatan)
d.     Rentang kendali (berapa banyak atasan bisa mengendalikan bawahan).

            Teori Klasik berkembang dalam 3 Aliran:
¨      BIROKRASI) Dikembangkan dari Ilmu Sosiologi
¨      ADMINISTRASI) Langsung dari praktek manajemen memusatkan Aspek Makro sebuah organisasi.
¨      MANAJEMEN ILMIAH)  Langsung dari praktek manajemen memusatkan Aspek Mikro sebuah organisasi.
Semua teori diatas dikembangkan sekitar tahun 1900-1950. Pelopor teori ini kebanyakan dari sebuah negara berbentuk kerajaan “Mesir, Cina & Romawi”.


TEORI BIROKRASI

Dikemukakan oleh “MAX WEBER” dalam buku “The Protestant Ethic and Spirit of Capitalism” dan “The Theory of Social and Economic Organization”.
Istilah BIROKRASI berasal dari kata LEGAL_RASIONAL:
“Legal” disebakan adanya wewenang dari seperangkat aturan prosedur dan peranan yang dirumuskan secara jelas.  Sedangkan “Rasional”  karena adanya penetapan tujuan yang ingin dicapai.
Karekteristik-karekteristik birokrasi menurut Max Weber:
©      Pembagian kerja
©      Hirarki wewenang
©      Program  rasional
©      Sistem Prosedur
©      Sistem Aturan hak kewajiban
©      Hubungan antar pribadi yang bersifat impersonal


TEORI ADMINISTRASI

Teori ini dikembangkan oleh Henry Fayol, Lyndall Urwick dari Eropa  dan James D. Mooney, Allen Reily dari Amerika.

HENRY FAYOL (1841-1925): Seorang industrialis asal Perancis tahun 1916 menulis sebuah buku “Admistration industrtrielle et Generale” diterjemahkan dalam bahasa inggris 1926 dan baru dipublikasikan di amerika 1940.
14 Kaidah manjemen menurut Fayol yang menjadi dasar teori administrasi:
ª      Pembagian kerja
ª      Wewenang & tanggung jawab
ª      Disiplin
ª      Kesatuan perintah
ª      Kesatuan pengarahan
ª      Mendahulukan kepentingan umum
ª      Balas jasa
ª      Sentralisasi
ª      Rantai Skalar
ª      Aturan
ª      Keadilan
ª      Kelanggengan personalia
ª      Inisiatif
ª      Semangat korps

Fayol membagi kegiatan industri menjadi 6 kelompok:
§        Kegiatan Teknikal (Produksi, Manufaktur, Adaptasi)
§        Kegiatan Komersil (Pembelian, Penjualan, Pertukaran)
§        Kegiatan Financial (penggunaan optimum modal)
§        Kegiatan Keamanan
§        Kegiatan Akuntansi
§        Kegiatan Manajerial atau “FAYOL’s FUNCTIONALISM” yaitu:
a.      Perencanaan
b.      Pengorganisasian
c.       Pemberian perintah
d.     Pengkoordinasian
e.      Pengawasan

JAMES D. MOONEY & ALLEN REILLY :1931) Menerbitkan sebuah buku “ONWARD INDUSTRY” inti dari pendapat mereka adalah “koordinasi merupakan factor terpenting dalam perencanaan organisasi”. Tiga prinsip yang harus diterapkan dalam sebuah organisasi menurut mereka adalah:
a.      Prinsip Koordinasi
b.      Prinsip Skalar & Hirarkis
c.       Prinsip Fungsional


MANAJEMEN ILMIAH

Dikembangkan tahun 1900 oleh FREDERICK WINSLOW TAYLOR).  Definisi Manajemen Ilmiah:
“Penerapan metode ilmiah pada studi, analisa dan pemecahan masalah organisasi” atau “Seperangkat mekanisme untuk meningkatkan efesiensi kerja”.

F.W. TAYLOR menuangkan ide dalam tiga makalah: “Shop Management”, “The Principle Oif Scientific Management” dan “Testimony before the Special House Comitte”.  Dari tiga makalah tersebut lahir sebuah buku “Scientific Management”. 

Berkat jasa-jasa yang sampai sekarang konsepnya masih dipergunakan pada praktek manajemen modern maka F.W. TAYLOR dijuluki sebagai “BAPAK MANAJEMEN ILMIAH”.

Empat kaidah Manajemen menurut Frederick W. Taylor:
a.      Menggantikan metode kerja dalam praktek dengan metode atas dasar ilmu pengetahuan.
b.      Mengadakan seleksi, latihan dan pengembangan karyawan
c.       Pengembangan ilmu tentang kerja, seleksi, latihan dan pengembangan secara ilmiah perlu intregasikan.
d.     Perlu dikembangkan semangat dan mental karyawan untuk mencapai manfaat manajemen ilmiah


2.   TEORI NEOKLASIK
Aliran yang berikutnya muncul adalah aliran Neoklasik disebut juga dengan “Teori Hubungan manusiawi”. Teori ini muncul akibat ketidakpuasan dengan teori klasik dan teori merupakan penyempurnaan teori klasik. Teori ini menekankan pada  “pentingnya aspek psikologis dan social karyawan sebagai individu ataupun kelompok kerja”.

HUGO MUNSTERBERG

Salah tokoh neoklasik pencetus “Psikologi Industri”. Hugo menulis sebuah buku “Psychology and Industrial Effeciency” tahun 1913. Buku tersebut merupakan jembatan antara manajemen ilmiah dan neoklasik. Inti dari pandangan Hugo adalah menekankan adanya perbedaan karekteristik individu dalam organisasi dan mengingatkan adannya pengaruh factor social dan budaya terhadap organisasi.

Munculnya teori neoklasik diawali dengan inspirasi percobaan yang dilakukan di Pabrik Howthorne tahun 1924 milik perusahaan Western Elektric di Cicero yang disponsori oleh Lembaga Riset Nasional Amerika. Percobaan yang dilakukan ELTON MAYO seorang riset dari Western Electric menyimpulkan bahwa pentingnya memperhatikan insentif upah dan Kondisi kerja karyawan dipandang sebagai factor penting peningkatan produktifitas.

Dalam pembagian kerja  Neoklasik memandang perlunya:
a.      Partisipasi
b.      Perluasan kerja
c.       Manajemen bottom_up


3.   TEORI MODERN
Teori ini muncul pada tahun 1950 sebagai akibat ketidakpuasan dua teori sebelumnya yaitu klasik dan neoklasik. Teori Modern sering disebut dengan teori “Analiasa Sistem” atau “Teori Terbuka” yang memadukan antara teori klasik dan neokalsi. Teori Organisasi Modern melihat bahwa semua unsure organisasi sebagai satu kesatuan  yang saling bergantung dan tidak bisa dipisahkan. Organisasi bukan system tertutup yang berkaitan dengan lingkungan yang stabil akan tetapi organisasi merupakan system terbuka yang berkaitan dengan lingkunngan dan apabila ingin survivel atau dapat bertahan hidup maka ia harus bisa beradaptasi dengan lingkungan.

TEORI MODERN vs TEORI KLASIK
a.      Teori Klasik memusatkan pandangan pada analisa dan deskripsi organisasi sedangkan Teori Modern menekankan pada perpaduan & perancangan sehingga terlihat lebih menyeluruh.
b.      Teori Klasik membicarakan konsep koordinasi, scalar, dan vertical sedangkan Teori Modern lebih dinamis, sangat komplek, multilevel, multidimensi dan banyak variable yang dipertimbangkan.

 (Sumber :s_tiwi.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/17350/MINGGU_3.doc)





























Minggu, 22 April 2012

Perjalanan Hidup

Dentangan waktu terus berbunyi
Menempuh sebuah perjalanan yang begitu panjang
Sejenak melihat kebelakang..
Begitu pedih masa lalu yang pernah terlewati
Begitu berat untuk melangkah kedepan
Pandangan ke depan sangatlah samar
Hanya bisa mengira dan berkhayal
Dan sejenak berfikir untuk ke depan
Tak mudah untuk melakukan yang terbaik untuk kedepan
Mengucapkan kata "harus lebih baik dari kemarin"
Lidah terasa bertulang dan kaku untuk mengucapkannya
Hanya bisa terdiam
Diam..
Diam..
dan Diam
Perjalanan hidup tak bisa tertebak
Hanya bisa mengira dan merencanakan...
Tak bisa menentukan..
Jejak kaki yang telah terukir dari ku kecil
Hingga kini hanya sebuah pengalaman berharga
Dan selalu terukir dalam perjalanan hidup yang begitu nyata
Sejenak kita merenung
Bahwa perjalanan hidup
Adalah sebuah jalan keemasan yang menuju jati diri
Dan selalu menjadikan masa lalu sebagai penanda
Bahwa kita mampu melewati masa rumit yang begitu panjang...

Minggu, 25 Maret 2012

Manusia dan Tanggung Jawab

     Tanggung Jawab menurut kamus Bahasa Indonesia adalah, keadaan wajib menanggung segala sesuatunya. sehingga bertanggung jawab menurut kamus umum bahasa Indonesia adalah berkewajiban menanggung, memikul jawab, menanggung segala sesuatunya, atau memberikan jawab dan menaggung akibatnya.
     Tanggung jawab adalah kesadaran manusia akan tingkah laku atau perbuatannya yang disengaja maupun tidak di sengaja. Tanggung jawab juga berarti berbuat sebagai perwujudan kesadaran akan kewajibannya.
      Saya sebagai mahasiswa juga mempunyai tanggung jawab yang besar, yaitu membahagiakan orang tua dan membela bangsa dan negara, maksud membela bangsa dan negara adalah membuat suatu kreatifitas asli Indonesia dan membuktikan bahwa Indonesia bisa melesit sampai luar negeri dengan karya-karya kreatifnya... hal yang sangat paling sederhana untuk membela bangsa adalah selalu menjaga kebersihan... karena dengan kebersihan, kita di pandang seluruh dunia sebagai negara yang rapi dan bersih dan banyak turist yang ingin berkunjung ke indonesia... saya pun juga bertanggung jawab sebagai mahasiswa untuk mengikuti aturan dan menjadi mahasiswa yang di percaya, karena kepercayaan itu mahal dan sekalinya kita tidak dapat di percaya oleh orang lain, kita akan menjadi yang terpuruk dan tidak pernah di percaya lagi... 
       Sangatlah besar untuk menanggung sebuah kewajiban yang harus di jalani dan prinsip hidup yang dibuat oleh sendiri itu adalah untuk mempertanggung jawaban kan sebuah prinsip yang sudah di buat dan harus melakukannya bukan semata-mata hanya mencari pujian atau pun pamrih, tapi karena tuhan, dan ikhlas menjalani tanggung jawab yang begitu besar... karena dengan begitu, kita menjalani hidup ini tidak serumit yang kita bayangkan....
Sumber : Nugroho,Widyo dan Ahmad Muchji, Seri Diktat Kuliah MKDU : Ilmu Budaya Dasar ;
                                             Gunadarma, Jakarta, 1996

About Me...



Nama lengkapku Anniswari Putri Gayatri, nama panggilan terkadang berganti-ganti, TK nama panggilan "Putri" dan di rumah pun panggilannya sama.. sedangkan dari SD, SMP, dan SMA adalah "Annis" dan semenjak saya menempuh tingkat universitas, berubah menjadi "Niswar"... nama panggilan itu di berikan oleh teman-teman saya karena nama "Annis" ada 2.. jadi nama saya yang di ganti agar lebih beda.. saya lahir di Jakarta pada tanggal 6 November 1993... saya mempunyai adik perempuan bernama Mufidatu Nurasyidah Haeti...  setiap yang mengenal saya pertama kali, saya terkesan pendiam dan pemalu.. karena saya tidak memulai duluan dalam percakapan karena saya pemalu... "Diam-diam menghanyutkan" itu lah kata-kata yang saya selalu terdengar oleh saya ketika sudah mengenal saya lebih dalam... dimata orang, ketika ada orang yang bercandaanya terlalu dalam, saya marah dan hanya bisa mengabaikan... biasa di mata orang, orang pendiam marahnya di pendam.. tapi saya bukan di pendam, tapi sabar... dan saya langsung mengeluarkan kata-kata yang ada di pikiran saya... dan banyak orang mengomentari, kata-kata saya terkesan "dalam"... jadi saya kebanyakan diam daripada saya harus mengeluarkan kata-kata yang tidak berkenan di hati.. sifat yang paling buruk adalah tersinggungan... terkadang saya suka kesal dengan kata-kata yang aku anggap bukan suatu lelucon, tapi orang mengagapnya cuma bercanda, dan saya memulai untuk menerima semua canda-canda, agar sikap yang buruk itu hilang dan tidak ada beban yang bersarang di kepalaku.. dan saya juga terkesan tidak suka dengan orang-orang yang sok pamer dan sok yang mempunyai hak berkuasa seenaknya... di puji dan di puja-puja oleh orang lain, semua orang suka, tapi saya tidak terlalu suka di puji, karena menurut saya, di puji itu membuat saya besar kepala, tapi saya juga tidak suka terlalu di kritik, tapi dengan saya di kritik, saya lebih bersemangat dan lebih membuktikan bahwa saya bisa lebih baik dari orang lain yang mengagap saya tidak mampu untuk melakukan sesuatu yang orang lain mengaggap saya tidak bisa... ini lah opini saya... semoga terkesan.. ^^

Sabtu, 17 Maret 2012

Manusia dan Cinta Kasih


Cinta memegang yang penting dalam kehidupan manusia, sebab cinta merupakan landasan dalam kehidupan perkawinan, pembentukan keluarga dan pemeliharaan anak, hubungan yang erat di masyarakat dan hubungan manusiawi yang akrab. Demikian pula cinta adalah pengikat yang kokoh antara manusia dengan TuhanNya sehingga manusia menyembah tuhan dengan ikhlas, mengikuti perintahNya, dan berpegang teguh pada syariatNya.

Sumber : Nugroho,Widyo dan Ahmad Muchji, Seri Diktat Kuliah MKDU : Ilmu Budaya Dasar ;
                                             Gunadarma, Jakarta, 1996

Manusia dan Kebudayaan


Manusia di alam dunia ini memegang peranan unik, dan dapat dipandang dari banyak segi. Dalam ilmu eksakta, manusia dipandang sebagai kumpulan dari partikel-partikel atom yang membentuk jaringan-jaringan sistem yang dimiliki oleh manusia (ilmu kimia), manusia merupakan kumpulan dari berbagai sistem fisik yang saling terkait satu sama lain dan merupakan kumpulan dari energy (ilmu fisika), manusia merupakan makhluk biologis yang tergolong dalam golongan makhluk mamalia (biologi). Dalam ilmu-ilmu social, manusia merupakan makhluk yang ingin memperoleh keuntungan atau selalu memperhitungkan setiap kegiatan, sering di sebut homo economicus (ilmu ekonomi), manusia merupakan makhluk social yang tidak dapat berdiri sendiri (sosiologi), makhluk yang selalu ingin mempunyai kekuasaan (politik), makhluk yang berbudaya, sering disebut homo-humanus (filsafat), dan lain sebagainya.
            Pengrtian Kebudayaan jika kita dikaji dari asal kata bahasa sansekerta berasal dari kata budhayah yang berarti budi atau akal. Dalam bahasa latin, kebudayaan berasal dari kata colere, yang mengolah tanah. Jadi kebudayaan secara keseluruhan dapat diartikan sebagai “segala sesuatu yang dihasilkan oleh akal budi (pikiran) manusia dengan tujuan untuk mengolah tanah atau tempat tinggalnya, atau dapat pula diartikan segala usaha manusia untuk dapat melangsungkan dan mempertahankan hidupnya di dalam lingkungannya”.
            Dengan demikian kebudayaan mencangkup segala aspek kehidupan manusia, baik yang sifatnya material, seperti peralatan-peralatan kerja dan teknologi, maupun yang non-material seperti nilai kehidupan dan seni-seni tertentu.
            Kaitannya manusia dan Kebudayaan adalah walaupun keduannya berbeda tapi satu kesatuan. Manusia menciptakan kebudayaan, dan setelah kebudayaan tercipta maka kebudayaan mengatur hidup manusia agar sesuai denganya.

Sumber : Nugroho,Widyo dan Ahmad Muchji, Seri Diktat Kuliah MKDU : Ilmu Budaya Dasar ;
                                             Gunadarma, Jakarta, 1996

IBD (Ilmu Budaya Dasar) dan Tujuan Mahasiswa Mempelajarinya


Pengertian Ilmu budaya Dasar itu adalah pengetahuan yang di harapkan dapat memberikan pengetahuan dasar dan pengertian umum tentang konsep-konsep yang di kembangkan untuk mengkaji masalah-masalah manusia dan kebudayaan. Istilah Ilmu Budaya Dasar di kembangkan di Indonesia sebagai pengganti istilah Basic Humanitiesm yang berasal dari istilah bahasa inggris “The Humanities”. Adapun istilah humanitisme itu sendiri berasal dari bahasa latin humanus yang bisa di artikan manusia, berbudaya dan halus. Dengan mempelajari the humanities diandaikan seseorang akan bisa menjadi lebih manusiawi, lebih berbudaya dan lebih halus. Dengan demikian bisa di katakana bahwa the humanities berkaitan dengan nilai-nilai yaitu nilai-nilai manusia sebagai homo humanus atau manusia berbudaya. Agar manusia bisa menjadi humanus, mereka harus mempelajari ilmu yaitu the humanities disamping tidak meninggalkan tanggung jawabnya yang lain sebagai manusia itu sendiri.
Tujuan mahasiswa mempelajari IBD ini adalah mahasiswa di harapkan nantinya memiliki latar belakang pengetahuan cukup luas tentang kebudayaan Indonesia pada umunya dan menimbulkan minat mendalaminya lebih lanjut, agar dengan demikian mahasiswa diharapkan turur mendukung dan mengembangkan kebudayaanya sendiri dengan kreatif atau ide-ide cermelang dari bangsa kita sendiri.
Secara point, mahasiswa di harapkan setelah mendapatkan pelajaran ini yaitu :
·         Minat dan kebiasaan menyelidiki apa-apa yang terjadi di sekitarnya dan di luar lingkungannya, menelaah apa yang di kerjakannya sendiri dan mengapa
·         Kesadaran akan pola-pola nilai yang di anutnya serta bagaimana hubungan nilai-nilai ini dengan cara hidupnya sehari-hari
·         Kerelaan memikirkan kembali dengan hati terbuka nilai-nilai yang di anutnya untuk mengetahui apakah dia secara berdiri sendiri dapat membenarkan nilai-nilai tersebut untuk dirinya sendiri.
·         Keberanian moral untuk mempertahankan nilai-nilai yang dirasanya sudah dapat diterimanya dengan penuh tanggung jawab dan sebaliknya menolak nilai-nilai yang tidak dapat dibenarkan.

Sumber : Nugroho,Widyo dan Ahmad Muchji, Seri Diktat Kuliah MKDU : Ilmu Budaya  Dasar ;Gunadarma, Jakarta, 1996