Kamis, 23 April 2015

Etikan Penggunaan Internet dalam Aspek Intergrity, Confidentiality, dan Privacy



Dalam Bidang IT, peraturan tentang tata cara dalam penulisan di social media atau web,atau segala aktifitas yang berhubungan dengan etika dalam menggunakan IT sudah di atur oleh UUD dan pemerintah, walaupun sekecil apapun perbuatan yang kita lakukan dalam Cyber atau internet, jika kita melanggar etika, tetap dikenain denda atau hukuman. Pengguna internet sudah banyak dan meluas dari kota yang sudah terbiasa dengan teknologi sampai desa yang belum terjamah luas oleh internet, dan masih banyak yang belum mengerti tentang peraturan yang sudah dibuat oleh pemerintah dan belum ada sosialisasi secara luas kepada masyarakat tentang etika dalam penggunaan internet. Resiko dan tanggunga jawab secara user atau pemakai belum terlalu penting karena masih banyak belum paham tentang hukum, dan masih banyak menyalahgunakan internet untuk kepentingan pribadi atau  kepentingan suatu kelompok yang akan merugikan kelompok lainnya. Dalam hal ini saya akan membahas tentang kode etika penggunaan internet dalam 3 apsek, yaitu Integrity, Confidentiality, dan Privacy. Ketiga aspek tersebut akan saling berhubungan dalam etika menggunaka internet secara benar.

Secara umum pengertian Integrity, Confidentiality, dan Privacy

1. Integrity
Integrity merupakan aspek yang menjamin bahwa data tidak boleh berubah tanpa ijin pihak yang berwenang (authorized). Bisa juga disebut menjaga keutuhan sesuatu yang sudah ditetapkan sebelumnya. Secara teknis ada beberapa cara untuk menjamin aspek integrity ini,seperi misalnya dengan menggunakan message authentication code,hash function, dan digital signature

2. Confidentiality
Confidentiality merupakan aspek yang menjamin kerahasiaan dataatau informasi. Kerahasiaan ini dapat diimplementasikan dengan berbagai cara, seperti misalnya menggunakan teknologi kriptografidengan melakukan proses enkripsi (penyandian) pada transmisi data,pengolahan data (aplikasi dan database), dan penyimpanan data(storage). Akses terhadap informasi juga harus dilakukan denganmelalui mekanisme otorisasi (authorization) yang ketat.

3. Privacy
Pada dasarnya, privacy ini sama dengan confidentiality. Namun, jika confidentiality biasanya berhubungan dengan data-data perusahaan atau organisasi, sedangkan privacy lebih kearah data-data yangbersifat pribadi.Contoh hal yang berhubungan dengan privacy adalah e-mail seorangpemakai (user) tidak boleh dibaca oleh administrator. Hal ini untukmenjamin privacy dari isi e-mail tersebut, sehingga tidak bisa disalahgunakan oleh pihak lain.

Lalu, apa kaitanya etika penggunaa internet dengan 3 aspek tersebut?

Integrity
            Menjamin suatu akun atau data – data atau akun yang tersimpan dalam internet, seperti untuk memasuki data – data privasi adanya suatu kode atau password, dan akan terbuka data tersebut dengan kode yang benar.

Confidentiality
Dalam penggunaan social media, Confidentiality ini sangat penting untuk menjaga suatu data diri atau akun agar tidak mudah di rusak oleh tangan – tangan yang tidak bertanggung jawab. Seperti Log in ke sebuah aplikasi yaitu Facebook, Log in tersebut termasuk Confidentiality karena menggunakan Username dan password yang mendeteksi apakah akun ini benar atau salah.

Privacy
            Hampir sama dengan Integrity, bedanya privacy menjaga suatu database di suatu perusahaan atau data – data di web dan mengsahkan data – data penting. Dan yang mengetahui data tersebut hanya Administrator yang bisa mengendalikan data – data penting tersebut.

Sumber :

Sertifikasi Keahlian Bidang TI untuk Ketegori Software



Berkembangnya zaman modern membuat kita di tuntut untuk bisa mengikuti perkembangan tersebut, salah satunya dalam meningkatkan skill baik akademik maupun Non akademik, skill yang kit butuhkan untuk mengikuti zaman sekarang ialah skill atau kemampuan dalam bidang IT, walaupun ada sebagian orang yang tidak mengikuti pelajaran atau mempelajari IT, tapi setiap aspek harus berbasis IT agar mempermudah dalam suatu pemrosesan. skill tersebut harus mempunyai suatu pengakuan khusus agar bisa menjadi pertimbangan dalam penerimaan pegawai, yaitu dengan sertifikasi. Sertifikasi ini bertujuan agar skill kita di akui oleh suatu lembaga yang terpecaya.
Di Indonesia sudah banyak berkembang lembaga – lembaga untuk mengsahkan kemampuan kita khususnya dalam bidang IT, dan sudah teruji lembaga tersebut,tetapi banyak juga lembaga yang asal – asalan, kita juga perlu berhati – hati dalam memilih lembaga tersebut. Ada banyak keuntungan yang dapat menjadi tambahan alasan untuk mempertimbangkan mengambil sertifikasi TI. Salah satu yang utama tentu saja membuka lebih banyak kesempatan pekerjaan. Sertifikat TI dapat meningkatkan kredibilitas seorang profesional TI di mata pemberi kerja. Bagi mereka yang sudah bekerja di bidang TI, sertifikasi memberi cara yang standar dan terukur untuk mengukur kemampuan teknis. Dengan memiliki sebuah sertifikat TI yang diakui secara global, seorang profesional TI akan memiliki rasa kepercayaan diri yang lebih tinggi terkait dengan keterampilan yang dimilikinya. Ini karena melalui proses sertifikasi keterampilan yang dimiliki sudah mengalami validasi oleh pihak ketiga, dalam hal ini lembaga pemberi sertifikasi.
Selain itu pengalaman mengikuti sertifikasi akan memberikan wawasan-wawasan baru yang mungkin tidak pernah ditemui pada saat mengikuti pendidikan formal atau dalam pekerjaan sehari-hari. Selain mampu memberikan jalan yang lebih mudah untuk menemukan pekerjaan di bidang TI, sertifikasi juga sapat membantu Anda meningkatkan posisi dan reputasi bagi yang sudah bekerja. Bahkan sertifikasi yang sudah diakui secara global ini mampu meningkatkan kompetensi Anda dengan tenaga-tenaga TI dari manca negara. Karena itu jangan heran jika sertifikasi yang telah Anda kantongi bisa lebih dihargai dibandingkan ijazah formal Anda.
Sertifikasi adalah independen, obyektif, dan tugas yang regular bagi kepentingan
profesional dalam satu atau lebih area di teknologi informasi. Sertifikasi ini memiliki tujuan untuk :
  • Membentuk tenaga praktisi TI yang berkualitas tinggi,
  • Membentuk standar kerja TI yang tinggi,
  • Pengembangan profesional yang berkesinambungan.
Dalam hal ini saya akan membahas sertifikasi bidang IT dengan kategori Software baik dari Nasional maupun International.

Sertifikasi Nasional
Ada dua jenis sertifikat yang diterbitkan oleh LSP Telematika, yaitu Certificate of Competence dan Certificate of Attainment.
·         Certificate of Competence. Yaitu sertifikasi berdasarkan level kualifikasi dan jenjang jabatan sesuai dengan yang ditetapkan oleh Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI). Certificate of Competence merupakan bukti pengakuan atas kompetensi seseorang setelah melakukan uji kompetensi dari suatu bidang keahlian kerja.

·         Certificate of Attainment, yaitu sertifikasi atas unit kompetensi yang jenjang jabatannya berdasarkan kebutuhan pasar.

Contoh Sertifikasi Nasional 



Sertifikasi Internasional
·         Java
            Sun menawarkan tiga jenjang sertifikasi bagi programmer Java. Dari tingkat dasar ke advanced jenjang tersebut adalah: Sun Certified Programmer, Sun Certified Developer, dan Sun Certified Architect. Setiap jenjang sertifikasi membutuhkan jenjang sebelumnya. Contoh, untuk mengambil sertifikasi Developer Anda harus memiliki sertifikasi Programmer. Sun Certified Programmer adalah sertifikasi paling dasar dari Sun untuk programmer Java. Sun Certified Developer adalah anak tangga selanjutnya dari sertifikasi Sun. Anda mungkin berpikir hanya perlu sekali lagi mengerjakan soal-soal pilihan ganda untuk menjadi seorang Certified Dava Developer, tetapi Sun menuntut lebih banyak dalam ujian untuk jenjang ini. Sun Certified Enterprise Architect for J2EE adalah sertifikasi premium dari Sun. Sebagaimana dicerminkan oleh namanya, sertifikasi ini sangat berfokus pada enterprise.


·         Microsoft.net
            Untuk para developer ada dua jenis sertifikat yang ditawarkan oleh Microsoft sebagai pengakuan atas keahlian dalam pengetahuan dan keterampilan Microsoft .Net : Microsoft Certification Application Developer (MCAD) dan Microsoft Certified Solution Developer (MCSD).
Sertifikasi MCAD dibuat oleh Microsoft sebagai respon terhadap kebutuhan industri akan sebuah sertifikasi yang memungkinkan mereka untuk menunjukkan keterampilan yang dibutuhkan untuk mengimplementasikan, memaintain, dan mendeploy aplikasi Web atau desktop berbasis Windows dengan skala kecil sampai menengah. Sertifikasi yang kedua adalah Microsoft Certified System Developer (MCSD). Sertifikat MCSD merupakan salah satu sertifikat TI dengan reputasi yang dikenal baik di kalangan industri. Dengan mengantongi sertifikat MCSD, seseorang dianggap telah mampu mendemonstrasikan kemampuan yang dibutuhkan untuk memimpin sebuah organisasi dalam proses perancangan, implementasi, dan administrasi dari suatu solusi bisnis dengan menggunakan produk Microsoft.

·         Program Java Mobile
Sertifikasi dari Sun : Sun Certified Web Component Developer (SCWCD), Sun Certified Business Component Developer (SCBCD), Sun Certified Developer for Java Web Services (SCDJWS), dan Sun Certified Mobile Application Developer untuk platform J2ME (SCMAD).

Contoh Sertifikasi Internasional

Sumber :