Senin, 02 Desember 2013

Linguistik

A.     Pengertian Linguistik

Kata linguistik berasal dari bahasa latin lingua yang berarti ’bahasa’. Linguistik adalah ilmu tentang bahasa atau ilmu yang menjadikan bahasa sebagai objek kajiannya. Dalam bahasa Perancis ada tiga istilah untuk menyebut bahasa yaitu:
  • Langue: suatu bahasa tertentu. 
  • Langage: bahasa secara umum.
  • Parole: bahasa dalam wujud yang nyata yaitu berupa ujaran.
     Ilmu linguistik sering juga disebut linguistik umum (general linguistics). Artinya, ilmu linguistik tidak hanya mengkaji sebuah bahasa saja, melainkan mengkaji seluk beluk bahasa pada umumnya, yang dalam peristilahan Perancis disebut langage. Pakar linguistik disebut linguis. Bapak Linguistik modern adalah Ferdinand de Saussure (1857-1913). Bukunya tentang bahasa berjudul Course de Linguistique Generale yang diterbitkan pertama kali tahun 1916.

   Dalam dunia keilmuan, tidak hanya linguistik saja yang mengambil bahasa sebagai objek kajiannya. Ilmu atau disiplin lain yang juga mengkaji bahasa diantaranya: ilmu susastra, ilmu sosial (sosiologi), psikologi, dan fisika. Yang membedakan linguistik dengan ilmu-ilmu tersebut adalah pendekatan terhadap objek kajiannya yaitu bahasa. Ilmu susastra mendekati bahasa sebagai wadah seni. Ilmu sosial mendekati dan memandang bahasa sebagai alat interaksi sosial di dalam masyarakat. Psikologi mendekati dan memandang bahasa sebagai pelahiran kejiwaan. Fisika mendekati dan memandang bahasa sebagai fenomena alam. Sedangkan linguistik mendekati dan memandang bahasa sebagai bahasa atau wujud bahasa itu sendiri.


Keilmiahan Linguistik

   Pada dasarnya, setiap ilmu termasuk linguistik mengalami tiga tahap perkembangan yaitu:

Tahap pertama, yakni tahap spekulasi. Dalam tahap ini pembicaraan mengenai sesuatu dan cara mengambil kesimpulan dilakukan dengan spekulatif. Artinya, kesimpulan itu dibuat tanpa didukung oleh bukti-bukti empiris dan dilakukan tanpa menggunakan prosedur-prosedur tertentu. Dalam studi bahasa dulu orang mengira bahwa semua bahasa di dunia diturunkan dari bahasa Ibrani, Adam dan Hawa memakai bahasa Ibrani di Taman Firdaus, dan Tuhan berbicara dalam bahasa Swedia. Semuanya itu hanyalah spekulasi yang pada zaman sekarang sukar diterima.

Tahap kedua, yakni tahap observasi dan klasifikasi. Pada tahap ini para ahli bahasa baru mengumpulkan dan menggolongkan segala fakta bahasa dengan teliti tanpa memberi teori atau membuat kesimpulan.

Tahap ketiga, yakni tahap perumusan teori. Pada tahap ini setiap disiplin ilmu berusaha memahami masalah-masalah dasar dan mengajukan pertanyaan-pertanyaan mengenai masalah-masalah itu berdasarkan data yang dikumpulkan. Kemudian dirumuskan hipotesis yang berusaha menjawab pertanyaan-pertanyaan itu, dan menyusun tes untuk menguji hipotesis terhadap fakta yang ada.
Linguistik telah mengalami tiga tahapan tersebut sehingga dapat dikatakan linguistik merupakan kegiatan ilmiah.


 
B.      Subdisiplin Linguistik
Subdisiplin linguistik dapat dikelompokkan berdasarkan:
  1. objek kajiannya adalah bahasa pada umumnya atau bahasa tertentu,
  2. objek kajiannya adalah bahasa pada masa tertentu atau bahasa sepanjang masa, 
  3. objek kajiannya adalah struktur internal bahasa itu atau bahasa itu dalam kaitannya dengan berbagai faktor di luar bahasa,
  4. tujuan pengkajiannya apakah untuk keperluan teori atau untuk terapan, dan
  5. teori atau aliran yang digunakan untuk menganalisis objeknya.

Berdasarkan Objek Kajiannya, Apakah Bahasa pada Umumnya atau Bahasa Tertentu
   Berdasarkan objek kajiannya, apakah bahasa pada umumnya atau bahasa tertentu linguistik dapat dibedakan menjadi linguistik umum dan linguistik khusus. Linguistik umum adalah linguistik yang berusaha mengkaji kaidah-kaidah bahasa secara umum. Linguistik khusus berusaha mengkaji kaidah bahasa yang berlaku pada bahasa tertentu.

Berdasarkan Objek Kajiannya, Apakah Bahasa pada Masa Tertentu atau Bahasa Sepanjang Masa

   Berdasarkan objek kajiannya, apakah bahasa pada umumnya atau bahasa tertentu linguistik dapat dibedakan adanya linguistik sinkronik (linguistik deskriptif) dan linguistik diakronik (linguistik historis komparatif). Linguistik sinkronik mengkaji bahasa pada masa tertentu. 
Misalnya, mengkaji bahasa Indonesia pada tahun dua puluhan atau mengkaji bahasa Inggris pada zaman William Shakespeare. Linguistik diakronik berupaya mengkaji bahasa pada masa yang tidak terbatas; bisa sejak awal kelahiran bahasa itu sampai masa sekarang. Tujuan linguistik diakronik adalah untuk mengetahui sejarah struktural bahasa itu dengan segala bentuk perubahan dan perkembangannya.

Berdasarkan Objek Kajiannya adalah Struktur Internal Bahasa itu atau Bahasa itu dalam Kaitannya dengan Berbagai Faktor di Luar Bahasa
   Berdasarkan objek kajiannya, apakah bahasa pada umumnya atau bahasa tertentu linguistik dapat dibedakan menjadi linguistik mikro (mikrolinguistik) dan linguistik makro (makrolinguistik). Linguistik mikro mengarahkan kajiannya pada struktur internal bahasa. Dalam linguistik mikro ada beberapa subdisiplin yaitu:
  • Fonologi: menyelidiki tentang bunyi bahasa. 
  • Morfologi: menyelidiki tentang morfem.
  • Sintaksis: menyelidiki tentang satuan-satuan kata.
  • Semantik: menyelidiki makna bahasa.
  • Leksikologi: menyelidiki leksikon atau kosakata.
   Linguistik makro menyelidiki bahasa dalam kaitannya dengan faktor-faktor di luar bahasa. Subdisiplin-subdisiplin linguistik makro antara lain:
  • Sosiolinguistik: mempelajari bahasa dalam hubungan pemakaian di masyarakat. 
  • Psikolinguistik: mempelajari hubungan bahasa dengan perilaku dana kal budi manusia.
  • Antropolinguistik: mempelajari hubungan bahasa dengan budaya.
  • Filsafat bahasa: mempelajari kodrat hakiki dan kedudukan bahasa sebagai kegiatan manusia.
  • Stilistika: mempelajari bahasa dalam karya sastra.
  • Filologi: mempelajari bahasa, kebudayaan, pranata, dan sejarah suatu bangsa sebagaimana terdapat dalam bahan tertulis.
  • Dialektologi: mempelajari batas-batas dialek dan bahasa dalam suatu wilayah.
Berdasarkan Tujuan Pengkajiannya Apakah untuk Keperluan Teori atau Untuk Terapan
   Berdasarkan objek kajiannya, apakah bahasa pada umumnya atau bahasa tertentu linguistik dapat dibedakan menjadi linguistik teoritis dan linguistik terapan. Linguistik teoritis berusaha mengadakan penyelidikan bahasa hanya untuk menemukan kaidah-kaidah yang berlaku dalam objek kajiannya itu. Jadi, kegiatannya hanya untuk kepentingan teori belaka. Linguistik terapan berusaha mengadakan penyelidikan bahasa untuk kepentingan memecahkan masala-masalah praktis yang terdapat dalam masyarakat. Misalnya, untuk pengajaran bahasa, penyusunan kamus, dan pemahaman karya sastra. 

Berdasarkan Teori atau Aliran yang Digunakan untuk Menganalisis Objeknya
   Berdasarkan objek kajiannya, apakah bahasa pada umumnya atau bahasa tertentu linguistik dapat dibedakan menjadi tradisional, linguistik struktural, linguistik tranformasional, linguistik generatif semantik, linguistik relasional, dan linguistik sistemik.

 
C.      Manfaat Linguisik
Linguistik memberi manfaat langsung kepada orang yang berkecimpung dalam kegiatan yang berhubungan dengan bahasa seperti linguis, guru bahasa, penerjemah, penyusun kamus, penyusun buku teks, dan politikus. Manfaat linguistik diantaranya:
  • Linguis: membantu menyelesaikan dan melaksanakan tugasnya dalam penyelidikan bahasa. 
  • Guru bahasa: melatih dan mengajarkan keterampilan berbahasa.
  • Penerjemah: membantu dalam mendapatkan hasil terjemahan yang baik.
  • Penyusun kamus: membantu dalam menyusun kamus yang lengkap dan baik.
  • Penyusun buku teks: membantu dalam memilih kata dan menyusun kalimat yang tepat.
  • Politikus: membantu dalam aktivitasnya berkomunikasi dengan orang banyak.